Fillum Athropoda
TUGAS MATA KULIAH
“KEANEKARAGAMAN INVERTEBRATA”
ATHROPODA
Disusun Oleh :
Nama :
Ijah hadijah
Nim :
2224180017
Kelas :
4C
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2020
Aspek
|
Crustacea
|
Arachnida
|
Myriapoda
Chilapoda
|
Diplopoda
|
Insecta
|
Pembagian tubuh
|
Sefalotorax
|
Sefalotorax
|
Kepala dan perut
|
Kepala dan perut
|
Kepala dan perut
|
Jumlah Antena
|
2 Pasang
|
….
|
5 Pasang
|
1 Pasang
|
1 Pasang
|
Alat Pernafasan
|
Insang dan permukaan kulit
|
Paru-paru buku
|
Trakea
|
Trakea
|
Trakea
|
Sayap
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Ciri Khas
|
Ekoskeleton, molting/ekdisis
|
Klisera dan pedipalpus, Spineret
|
Mulut dilengkapi taring bisa
|
Herbivor
|
Ada yang bermetamorfosis
|
Contoh
|
Udang,Kepiting
|
Laba-laba, Kalajengking
|
Lipas,Kelabang
|
Keluwing,Kakai Seribu
|
Belalang,kupu-kupu,lalat
|
Arthropoda merupakan
hewan berbuku-buku yang dapat dijumpai di berbagai habitat terutama di habitat
yang ditumbuhi banyak vegetasi karena banyaknya vegetasi memungkinkan Arthropoda
TGuntuk tinggal dan melakukan aktivitas Populasi Arthropoda
Berdasarkan Peranannya.
Berbagai arthropoda tanah yang terjebak di dalam pitfall mempunyai peranan yang
berbeda-beda,antara lain sebagai dekomposer, predator, parasitoid serta herbivora. Proporsi arthropoda yang
berperan sebagai
dekomposer (Tabel 7) keberadaannya sangat tinggi,karena banyaknya ordo Collembola
yang ditangkap. Collembola
dengan kemelimpahan yang cukup tinggi bukan hanya sebagai dekomposer, tetapi
juga sebagai penyangga
(buffer) yang dapat mempertahankan kehidupan
arthropoda predator dan juga sebagai indikator tanah. Menurut Indriyati dan
Wibowo (2008), Collembola sebagai
indikator bila populasinyamenurun kemungkinan telah terjadi pencemaran
oleh pestisida.Selanjutnya arthropoda
yang berperan sebagai predator cukup tinggi kehadirannya di
pertanaman ubikayu Menurut Susilo (2007),
hewan yang penting di dalam ekosistem pertanian
mencakup golongan predator, parasitoid,
dan juga sebagian
detrivora, serta hewan penyerbuk.Keberadaanarthropoda yang berperan sebagai
parasitoid ditemukan dalam
jumlah sedikit, karena habitat dan aktifitas hidupnya tidak selalu
berada di permukaan tanah. Menurut
Kevan (1955) dalam Ma’arif et al. (2013), kehadiran parasitoid di permukaan tanah
hanya meletakkan
telurnya kemudian saat dewasa akan keluar dari tanah. (Nia Elhayati,. 2017)
contoh 5 klasifikasi sampai
tingkat spesies adalah sebagai berikut:
1.
Crustacea
Klasifikasi
dan Morfologi Udang Putih (L. vannamei)
Menurut
Haliman dan Dian (2006), klasifikasi udang putih (Litopenaeus
vannamei)
adalah sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Sub kingdom : Metazoa
Filum : Arthropoda
Subfilum :Crustacea
Kelas : Malacostraca
Subkela : Eumalacostraca
Superordo : Eucarida
Ordo : Decapodas
Subordo : Dendrobrachiata
Familia : Penaeidae
Sub genus : Litopenaeus
Spesies : Litopenaeus
vannamei
2.
Arachnida
Kingdom :Animalia
Filum :Arthropoda
Kelas :Arachnida
Ordo :Araneae
Famili :Araneidae
Genus :Araneus
Spesies :Araneus diadematus
3.
Myriapoda
a.
Chilapoda
Kingdom
: Animalia
Filum
: Arthropoda
Kelas
: Myriapoda
Ordo : Chilaopoda
Famili
: Lithobidae
Genus : Lithobius
Species : Lithobius forficatus (Kelabang)
b.
Diplopoda
Kingdom
: Animalia
Sub Kingdom
: Invertebrata
Phylum
: Arthropoda
Classis : Myriapoda
Ordo : Diplopoda
Familia : Juluidae
Genus : Julus
Species : Julus virgatus(Kaki
Seribu)
4.
Insecta
Kingdom :Animalia
Filum :Arthropoda
Kelas :Insecta
Ordo :Lepidoptera
Superfamili :Papilionoidea
Famili :Nymphalidae
Subfamili :Danainae
Bangsa :Danaini
Genus :Danaus
Spesies :Danaus plexippus
Arthropoda pada umumnya
mempunyai peran penting bagi ekosistem, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Tanpa kehadiran suatu serangga, maka kehidupan suatu ekosistem akan
terganggu dan tidak akan mencapai suatu keseimbangan. Peranan serangga dalam
ekosistem diantaranya adalah sebagai polinator, dekomposer, predator
(pengendali hayati), parasitoid (pengendali hayati), hingga sebagai
bioindikator bagi suatu ekosisitem [4]. Pada umumnya Arthropoda tanah memiliki
peran penting dalam perombakan bahan organik serta berperan penting sebagai
daur ulang di unsur hara tanah. Pada ekosistem yang alami tidak tergantung pada
manusia, dalam proses dekomposisi akan berlangsung maksimal. [5] Tujuan dari
penelitian ini untuk mengetahui kelimpahan dan diversitas Arthropoda tanah pada
area restorasi di Ranu Pani serta untuk mengetahui komposisi dan struktur
komunitas Arthropoda tanah dan untuk mengetahui faktor abiotik dan biotik
terhadap kelimpahan dan diversitas Arthropoda tanah pada area restorasi Ranu
Pani.
Crustacea
Ini merupakan sebagai sumber protein hewani serta juga memiliki nilai ekonomis tinggi. Contoh ialah seperti: udang, kepiting, serta lobster.
Merupakan sumber makanan ikan, terutamanya untuk Microcrustacea yang merupakan komponen penting di dalam pembentuk zooplankton.
Ini merupakan sebagai sumber protein hewani serta juga memiliki nilai ekonomis tinggi. Contoh ialah seperti: udang, kepiting, serta lobster.
Merupakan sumber makanan ikan, terutamanya untuk Microcrustacea yang merupakan komponen penting di dalam pembentuk zooplankton.
Myriapoda
Ini membantu di dalam proses penguraian sampah organik, disebabkan karna kemampuannya memakan partikel-partikel sampah (detritus) itu menjadi partikel yang lebih kecil. Contoh ialah seperti : luwing/lipan.
Ini membantu di dalam proses penguraian sampah organik, disebabkan karna kemampuannya memakan partikel-partikel sampah (detritus) itu menjadi partikel yang lebih kecil. Contoh ialah seperti : luwing/lipan.
Insecta
Insecta ini terdiri dari spesies yang sangat beragam, oleh sebab itu peranannya di dalam kehidupan manusia pun juga beragam.
Menguntungkan
Insecta ini terdiri dari spesies yang sangat beragam, oleh sebab itu peranannya di dalam kehidupan manusia pun juga beragam.
Menguntungkan
1.
Menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi
manusia. Contoh ialah seperti : lebah madu yang menghasilkan madu, kokon ulat
sutera itu menghasilkan serat sutera.
2.
Membantu di dalam proses penyerbukan/polinasi
suatu tanaman. Contoh seperti kepik memakan kutu daun.
3.
Membantu di dalam proses degradasi sampah
organik. Contoh ialah seperti: kumbang kotoran, larvanya itu membantu degradasi
sampah organik yang berupa kotoran ternak.
4.
Merupakan media pengobatan untuk berbagai
penyakit. Contoh ialah seperti: lebah hutan (Aphis mellifera) yang dimanfaatkan
sengatnya itu untuk terapi untuk bermacam macam penyakit serta juga sudah
terbukti bisa atau dapat membantu di dalam penyembuhan untuk berbagai penyakit,
salah satunya ialah seperti teknik Aphiterapi, yang merupakan sebuah terapi
dengan menggunakan media lebah.
5.
Juga Sumber protein hewani. Contoh ialah seperti:
belalang kayu terdapat yang memanfaatkannya sebagai makanan.
(Ardillah.2009).
DAFTAR
PUSATAKA
Ardillah , Amin Setyo Leksono, Lukman Hakim.2009.Diversitas
Arthropoda Tanah Di Area Restorasi Ranu Pani Kabupaten Lumajang. Jurnal Departement of
Biologi . Faculty of Mathematics dan Science,
Brawijaya University, Jl. Veteran 65145 Malang.)
Nia Elhayati, Agus M. Hariri, Lestari
Wibowo & Yuyun Fitriana.2017.Keanekaragaman Athropoda permukaan Tanah pada
Pertanaman Ubi Kayu (Manihot Utilissima Pohl.).
Jurnal Agrotek Tropika.
ISSN 2337-4993 Vol.
5, No. 3: 158 – 164
Komentar
Posting Komentar